Minggu, 31 Maret 2013

Perkembangan Peserta Didik



Pembahasan
A.    Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak dalam berpikir secara lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah[1]. Menurut Mayers (1996) perkembangan kognitif adalah cognition refres to all the mental activities associated with thinking, knowing, and remembering. Sedangkan menurut Margaret W. Matlin (1994) perkembangan kognitif adalah cognition, or mental activity, involves the acquistion,storage, retrieval, and use knowledge[2].
Salah satu psikolog yang berasal dari Swiss, Jean Piaget menemukan beberapa konsep dan prinsip tentang sifat sifat perkembangan kognitif anak diantaranya:
a.       Anak adalah pembelajar yang aktif.
Piaget meyakini bahwa anak tidak hanya mengobservasi dan mengingat apa yang dia lihat dan dengan secara pasif. Sebaliknya secara alami mereka ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif mencari informasi untuk memahami dan membantu kesadaran mereka tentang dunia mereka hadapi.
b.      Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dalam pengalamannya.
Anak tidak hanya mempelajari apa apa yang ada dari fakta fakta yang terpisah menjadii satu kesatuan. Akan tetapi, anak juga secara gradual membangun suatu pandangan menyeluruh tentang bagaimana dunia di sekitar mereka bergerak melalui pengalaman.
c.       Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan akumodasi.
Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan dengan informasi atau pengetahuan yang baru mereka dapat.
d.      Interaksi anak dengan lingkungan fisik dan sosial
Menurut Piaget interaksi sosial dan fisik bagi anak sangatlah penting, karena dengan adanya interaksi ini anak dapat secara bertahap menyadari perbedaan antara individu satu dengan yang lain dalam hal pandangan dan hal-hal yang ada disekitar mereka.
e.       Proses ekuilibrium yang mendorong kemajuan ke arah kemampuan berfikir yang semakin kompleks
Dengan adanya proses ekuilibrium ini anak dapat menafsirkan dan merespon peristiwa-peristiwa baru dengan menggunakan skema yang sudah ada. Walaupun begitu mereka sering menjumpai keadaan dimana kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki tidak mencukupi yang dapat menimbulkan disekuilibrium. Dengan mengorganisasikan ulang atau atau mengintegrasikan skema-skema mereka kembali, mereka akan secara perlahan memahami dan dapat merespon peristiwa yang sebelumnya membingungkan itu.

                        Perkembangan Kognitif pada anak usia 2-6 tahun adalah
·         Mulai mengpresentasikan objek-objek yang berada diluar jangkauan pandangan langsung dan sang anak masih belum mampu melakukan penalaran logis.
·         Sudah mengerti sebagian besar simbol simbol yang sering digunakan di lingkungan terdekatnya.
·         Sudah mulai mengenal logika.
·         Cara berfikir mereka masih cenderung egosentris atau menggunakan sudut pandang Didi sendiri.
·         Mulai mengenal prinsip prinsip hitungan.
·         Mulai mengembangkan kecakapan berbahasa.
·         Mengalami kesulitan dalam memandang atau menilai orang lain[3].
·         Dapat menyelesaikan puzzle dengan tiga atau empat potongan
·         Dapat mengurutkan benda sesuai dengan bentuk atau warnanya
·         Dapat menghitung sampai atau lebih dari sepuluh
·         Dapat menghafal empat atau lebih warna
·         Menggunakan 4-5 suku kata
·         Berbicara menggunakan 5 suku kata
·         Berbicara dengan jelas
·         Menceritakan cerita pendek
·         Dapat mengatakan suatu nama dan alamat[4]

B.     Perkembangan emosi anak
Perkembangan emosi anak pada masa kanak-kanak sangatlah kuat. Karena kekuatannya ini, anak menjadi tidak bisa mengontrol emosi yang keluar dari dalam diri mereka. Jikalau sang anak sudah terbawa emosinya maka anak akan menjadi susah untuk dibimbing dan diarahkan. Emosi emosi yang sering timbul pada masa anak-anak ini adalah
·         Amarah yang berlebihan
Penyebab amarah yang paling umum adalah pertengkaran mengenai permainan, tidak tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak lain. Anak mengungkapkan rasa marah dengan ledakan amarah yang ditandai dengan menangis, berteriak, menggertak, menendang, melompat-lompat atau memukul.
·         Rasa takut yang hebat
Pembiasaan, peniruan,dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan rasa takut, seperti cerita-cerita, gambar-gambar, acara radio dan televisi, dan film-film dengan unsur yang menakutkan. Pada mulanya reaksi anak terhadap rasa takut adalah panik; kemudian menjadi lebih khusus seperti lari, menghindar, dan bersembunyi, menangis dan menghindari situasi yang menakutkan.
·         Cemburu
Anak menjadi cemburu bila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih kepada orang lain di dalam keluarga, biasanya adik yang baru lahir. Anak yang lebih muda dapat mengungkapkan kecemburuannya secara terbuka atau menunjukkannya dengan kembali berperilaku seperti anak kecil, seperti mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal. Perilaku ini semua bertujuan untuk menarik perhatian.

·         Iri hati yang tidak masuk akal
Anak-anak sering iri hati mengenai kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain. Iri hati ini diungkapkan dalam bermacam-macam cara, yang paling utama adalah mengeluh tentang barangnya sendiri, dengan mengungkapkan keinginan untuk memiliki barang seperti orang lain atau dengan mengambil benda-benda yang menimbulkan iri hati.
·         Rasa ingin tahu yang besar
Anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya, juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain. Reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan sensomotorik kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan hukuman, ia bereaksi dengan bertanya.
·         Gembira
Anak-anak merasa gembira karena sehat, situasi yang tidak layak, bunyi yang tiba-tiba atau yang tidak diharapkan, bencana yang ringan, membohongi orang lain dan berhasil melakukan tugas yang dianggap sulit. Anak mengungkapkan kegembiraannya dengan tersenyum dan tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat, atau memeluk benda atau orang yang membuatnya bahagia.
·         Sedih
Anak-anak merasa sedih karena kehilangan segala sesuatu yang dicintai atau yang dianggap penting bagi dirinya, apakah ini orang, binatang atau benda mati seperti mainan. Secara khas anak mengungkapkan kesedihannya dengan menangis dan dengan kehilangan minat terhadap kegiatan normalnya, termasuk makan.
·         Dan kasih sayang
Anak-anak belajar mencintai orang, binatang atau benda yang menyenangkannya. Ia mengungkap kasih sayang secara lisan bila sudah besar tetapi ketika masih kecil anak menyatakannya secara fisik dengan memeluk,menepuk, dan mencium objek kasih sayangnya.






Emosi-emosi tersebut kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologi daripada fisiologis anak. Contohnya orang tua membatasi apa-apa saja yang boleh dilakukan oleh sang anak. Hal itu bertentangan dengan fakta bahwa sang anak merasa mampu untuk melakukan banyak hal dan berujung pada pemberontakan kepada orang tua [5].
Begitupula dengan emosi-emosi yang lainnya yang bisa juga menjadi tidak terkontrol akibat paksaan/larangan yang berlebihan.
           
C.    Perkembangan moral pada anak awal masa anak anak
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain ( Santrock, 1995 ). Anak anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral ( immoral ). Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain ( dengan orang tua, saudara, teman sebaya atau guru), anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.[6]
Perkembangan moral pada awal masa anak anak masih dalam tingkat yang rendah. Hal ini disebakan karena perkembangan intelektual anak anak belum mencapai titik dimana ia dapat mempelajari atau menerapkan prinsip prinsip abstrak  tentang benar dan salah. Anak hanya tahu bertindak tanpa mengetahui alasannya. Ia juga tidak mempunyai dorongan untuk mengikuti peraturan - peraturan karena tidak mengetahui manfaatnya.
Apabila seorang anak dilarang untuk melakukan hal yang buruk, maka dengan cepat ia akan melupakan hal tersebut. Hal itu juga disebabkan pikiran anak yang menganggap suatu kelakuan salah jika orang yang melakukannya dihukum. Oleh karena itu, awal masa anak anak dengan apa yang dituturkan oleh Piaget moralitas melalui paksaan Dalam tahap perkembangan moral ini anak anak secara otomatis mengikuti peraturan peraturan tanpa berfikiir atau menilai, dan ia menganggap orang orang dewasa yang berkuasa sebagai maha kuasa. [7]





D.    Perkembangan bahasa pada anak awal masa anak anak
Selama tahun pertama dan tahun kedua sesudah lahir, anak akan mempelajari kata kata yang cukup untuk dipergunakan sebagai bentuk komunikasi. Mereka mengunakan empat bentuk komunikasi prabicara ( prespeech )[8], yakni :
·         Tangisan
Menangis adalah salah satu cara pertama yang dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
·         Olehan atau celotehan
Mengeluarkan bunyi sederhana karena senang, menguap, bersin, mengeluh, batuk, bunyi, mengeram mengeram, dan menangis yang bunyinya seperti rengekan. Pada mekanisme otot syaraf, Bunyi bayi bayi yang melengking berubah menjadi celotehan.
·         Isyarat, yakni gerakan anggota  badan yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara, misalnya apabila bayi mengeluarkan makan dari mulut artinya ia kenyang atau tidak lapar.
·         Ekspresi emosional, ungkapan emosi melalui perubahan tubuh dan roman wajah. Emosi yang senang disertai dengan suara seperti dalam bentuk ocehan, bunyi ketawa kecil, dan tertawa. Sedangkan emosi yang tidak senang disertai tangisan dan rengekkan.

E.     Perkembangan Fisik Anak

Bayi menjadi anak-anak, tubuh mereka berubah. Makin lama anak akan semakin membutuhkan waktu tidur yang semakin berkurang dan pasti setiap hari menolak untuk tidur siang.
Pertumbuhan dimasa kanak-kanak awal tergolong pertumbuhan yang lambat, sedangkan setelah mereka masuk ke TK pertumbuhan mereka secara cepat bertambah.
Tiap tahun anak mengalami pertumbuhan tinggi 2,5-3,5 inchi tiap tahunnya dan pertumbuhan beratnya antara 4-5 pon di tiap tahunnya. Perbedaan tinggi dan berat pada anak laki-laki dan perempuan pada umur yang sama adalah laki-laki kurang lebih 1 pon lebih berat dari perempuan dan untuk tingginya lebih tinggi laki-laki 0.5 inchi. Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan pertumbuhan pada anak usia ini adalah nutrisi,penyakit,gender, dan lain-lain. Berikut adalah tabel perkembangan tinggi dan berat pada anak laki-laki dan perempuan usia 2-6 tahun di US.[9]


Umur
Tinggi
Inchi
Berat
Pon(0.5kg)

Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
2
34
33,5
27
26,5
3
37,5
37
32
31
4
40
39,5
36
35
5
43
42,5
40
49
6
45,5
45
45
44


F.     Perkembangan Motorik
Perkembangan Motorik dibagi menjadi 2
Ø  Gross Motor Skills ( Perkembangan Motorik yang menggunakan otot)[10]
Perkembangan:
Pada Usia 3 Tahun:
-          Dapat memanjat dengan baik
-          Berjalan naik dan turun tangga
-          Berlari dengan baik
-          Dapat mengayuh sepeda roda 3 dengan mudah
Pada usia 4 tahun:
-          Dapat melompat dan berdiri dengan satu kaki sampai 5 detik
-          Menendang bola
-          Melempar bola
-          Menangkap bola
-          Bergerak maju mundur dengan refleks


Pada usia 5 tahun:
-          Berdiri dengan satu kaki sampai 10 detik
-          Melompat dengan baik
-          Dapat melompat tali
Ø  Fine Motor Skill ( Perkembangan motorik dalam pemakaian benda disekitar)[11]
Pada usia 3 tahun:
-          Dapat membuat garis dengan pensil atau Crayon
-          Membalikkan 1 halaman buku
-          Membuat Tower dengan tinggi sampai 6 blocks
-          Memutar gagang pintu
Pada usia 4 tahun:
-     Mengopi bentuk kotak
-          Menggambar orang dengan 2-4 bagian tubuh
-          Menggunakan gunting
-          Menggambar bulat dan kotak
-          Menulis Huruf Kapital
Pada usia 5 tahun:
-          Meniru segitiga dan bentuk geometri lainnya
-          Menggambar orang dengan tubuh
-          Menulis huruf
-          Memakai dan melepas baju tanpa bantuan
-          Menggunakan peralatan makan


G.    Perkembangan Sosial
Pada perkembangan ini anak anak akan mengerti siapa diri mereka dan dapat menggambarkan keadaan mengenai orang lain dengan jujur dan sesuai dengan apa adanya. Dan mereka sudah mempunyai percaya diri yang tinggi dalam sikap dan kemampuan mereka. Semuanya itu disebabkan tidak terlepas dari orang tua dan lingkungan mereka, hal itu disebabkan karena yang akan pertama kali dilihat dan dipelajari oleh sang anak adalah sikap dari orang tua mereka sendiri. Berikut ini adalah perkembangan emosi dalam sosial kehidupan anak-anak usia ini.
-          Usia 3 tahun
o   Akan meniru orang tua dan teman bermain
o   Secara spontan mengungkapkan mengenai teman dan keluarga mereka
o   Cepat terpisah dengan anggota keluarga dalam bepergian
o   Dapat menunggu giliran dalam permainan
-          Usia 4 tahun
o   Dapat terlibat dengan baik dalam permainan
o   Mempunyai masalah dalam memisahkan antara hal nyata dan fiksi
o   Tertarik dengan pengalaman baru
o   Dapat berinteraksi dengan baik dengan anak yang lain
o   Khawatir dengan hantu, monster dan hal menakutkan lainnya
-          Usia 5 tahun
o   Ingin menjadi teman semua orang dan membahagiakan mereka
o   Mulai menyetujui aturan  yang ada akan tetapi tetap menawarnya
o   Dengan baik mulai memisahkan antara hal yang nyata dan fiksi
o   Menyadari perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan
o   Mulai muncul rasa tanggung jawab











Penutup
1.     Kesimpulan
Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak dalam berpikir secara lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah. Salah satu psikolog yang berasal dari Swiss, Jean Piaget menemukan beberapa konsep dan prinsip tentang sifat sifat perkembangan kognitif anak diantaranya:
·         Anak adalah pembelajar yang aktif
·         Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dalam pengalamannya
·         Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan
·         Interaksi anak dengan lingkungan fisik dan sosia
·         Proses ekuilibrium yang mendorong kemajuan ke arah kemampuan
Perkembangan emosi anak pada masa kanak-kanak sangatlah kuat. Karena kekuatannya ini, anak menjadi tidak bisa mengontrol emosi yang keluar dari dalam diri mereka.
Emosi emosi yang sering timbul pada masa anak-anak ini adalah
·         Amarah yang berlebihan
·         Rasa takut yang hebat
·         Cemburu
·         Dan kasih sayang
·         Sedih
·         Gembira
·         Rasa ingin tahu yang besar
·         Iri hati yang tidak masuk
·         Amarah yang berlebihan


Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain ( Santrock, 1995 ). Perkembangan bahasa pada anak awal masa anak anak
empat bentuk komunikasi prabicara ( prespeech ), yakni :
·         Tangisan
·         Olehan atau celotehan
·         Isyarat
·         Ekspresi emosional,

Perkembangan Fisik Anak .Bayi menjadi anak-anak, tubuh mereka berubah. Makin lama anak akan semakin membutuhkan waktu tidur yang semakin berkurang dan pasti setiap hari menolak untuk tidur siang. . Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan pertumbuhan pada anak usia ini adalah nutrisi,penyakit,gender, dan lain-lain

















[1] Buku Psikologi Perkembangan Peserta Didik karya Dra. Desmita, M.Si. Halaman 96.
[2] Buku Psikologi Perkembangan Peserta Didik karya Dra. Desmita, M.Si. Halaman 96.


[3] Mengasah Kecerdasan Pada Anak karya Ratna Wulan Penerbit Pustaka Pelajar, Jakarta halaman 48-51
[4] Child Development Karya Charlotte J. Patterson Halaman 310
[5] Psikologi perkembangan, Elizabeth B. Hurlock, edisi kelima,Jakarta : Erlangga, hal 115-116
[6] Psikologi perkembangan peserta didik. Dra. Desmita, M.Si. hal 258
[7] Psikologi perkembangan, Elizabeth B. Hurlock, edisi kelima,Jakarta : Erlangga, hal 123
[8] Op. Cit, Elizabeth hurlock, H. 176 - 183
[9] Children Development Karya Charlotte J.Patterson Halaman 253
[10] Children Development Karya Charlotte J.Patterson Halaman 262
[11] Children Development Karya Charlotte J.Patterson Halaman 263

Makalah teman Kelas Pendidikan Matematika 2012

0 komentar:

Posting Komentar