Pembahasan
A.
Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan kognitif adalah perkembangan
kemampuan anak dalam berpikir secara lebih kompleks serta kemampuan melakukan
penalaran dan pemecahan masalah[1]. Menurut Mayers
(1996) perkembangan kognitif adalah cognition
refres to all the mental activities associated with thinking, knowing, and
remembering. Sedangkan menurut Margaret W. Matlin (1994) perkembangan
kognitif adalah cognition, or mental activity,
involves the acquistion,storage, retrieval, and use knowledge[2].
Salah satu psikolog yang berasal dari Swiss,
Jean Piaget menemukan beberapa konsep dan prinsip tentang sifat – sifat perkembangan kognitif anak
diantaranya:
a. Anak adalah pembelajar yang
aktif.
Piaget meyakini bahwa anak tidak
hanya mengobservasi dan mengingat apa yang dia lihat dan dengan secara pasif.
Sebaliknya secara alami mereka ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif
mencari informasi untuk memahami dan membantu kesadaran mereka tentang dunia
mereka hadapi.
b. Anak mengorganisasi apa yang mereka
pelajari dalam pengalamannya.
Anak tidak hanya mempelajari apa – apa yang ada dari fakta – fakta yang terpisah menjadii
satu kesatuan. Akan tetapi, anak juga secara gradual membangun suatu pandangan
menyeluruh tentang bagaimana dunia di sekitar mereka bergerak melalui
pengalaman.
c. Anak menyesuaikan diri dengan
lingkungan melalui proses asimilasi dan akumodasi.
Asimilasi terjadi ketika seorang
anak memasukan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi
terjadi ketika anak menyesuaikan dengan informasi atau pengetahuan yang baru
mereka dapat.
d. Interaksi anak dengan lingkungan
fisik dan sosial
Menurut Piaget interaksi sosial
dan fisik bagi anak sangatlah penting, karena dengan adanya interaksi ini anak
dapat secara bertahap menyadari perbedaan antara individu satu dengan yang lain
dalam hal pandangan dan hal-hal yang ada disekitar mereka.
e. Proses ekuilibrium yang mendorong
kemajuan ke arah kemampuan berfikir yang semakin kompleks
Dengan adanya proses ekuilibrium
ini anak dapat menafsirkan dan merespon peristiwa-peristiwa baru dengan
menggunakan skema yang sudah ada. Walaupun begitu mereka sering menjumpai
keadaan dimana kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki tidak mencukupi
yang dapat menimbulkan disekuilibrium. Dengan mengorganisasikan ulang atau atau
mengintegrasikan skema-skema mereka kembali, mereka akan secara perlahan
memahami dan dapat merespon peristiwa yang sebelumnya membingungkan itu.
Perkembangan Kognitif pada anak usia
2-6 tahun adalah
·
Mulai mengpresentasikan objek-objek yang
berada diluar jangkauan pandangan langsung dan sang anak masih belum mampu
melakukan penalaran logis.
·
Sudah mengerti sebagian besar simbol – simbol yang sering digunakan di
lingkungan terdekatnya.
·
Sudah mulai mengenal logika.
·
Cara berfikir mereka masih cenderung egosentris
atau menggunakan sudut pandang Didi sendiri.
·
Mulai mengenal prinsip – prinsip hitungan.
·
Mulai mengembangkan kecakapan berbahasa.
·
Mengalami kesulitan dalam memandang atau
menilai orang lain[3].
·
Dapat menyelesaikan puzzle dengan tiga atau
empat potongan
·
Dapat mengurutkan benda sesuai dengan bentuk
atau warnanya
·
Dapat menghitung sampai atau lebih dari
sepuluh
·
Dapat menghafal empat atau lebih warna
·
Menggunakan 4-5 suku kata
·
Berbicara dengan jelas
·
Menceritakan cerita pendek
·
Dapat mengatakan suatu nama dan alamat[4]
B.
Perkembangan emosi anak
Perkembangan emosi anak pada masa
kanak-kanak sangatlah kuat. Karena kekuatannya ini, anak menjadi tidak bisa
mengontrol emosi yang keluar dari dalam diri mereka. Jikalau sang anak sudah
terbawa emosinya maka anak akan menjadi susah untuk dibimbing dan diarahkan.
Emosi –emosi
yang sering timbul pada masa anak-anak ini adalah
·
Amarah yang berlebihan
Penyebab
amarah yang paling umum adalah pertengkaran mengenai permainan, tidak
tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak lain. Anak
mengungkapkan rasa marah dengan ledakan amarah yang ditandai dengan menangis,
berteriak, menggertak, menendang, melompat-lompat atau memukul.
·
Rasa takut yang hebat
Pembiasaan,
peniruan,dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan
penting dalam menimbulkan rasa takut, seperti cerita-cerita, gambar-gambar,
acara radio dan televisi, dan film-film dengan unsur yang menakutkan. Pada
mulanya reaksi anak terhadap rasa takut adalah panik; kemudian menjadi lebih
khusus seperti lari, menghindar, dan bersembunyi, menangis dan menghindari
situasi yang menakutkan.
·
Cemburu
Anak
menjadi cemburu bila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih
kepada orang lain di dalam keluarga, biasanya adik yang baru lahir. Anak yang lebih
muda dapat mengungkapkan kecemburuannya secara terbuka atau menunjukkannya
dengan kembali berperilaku seperti anak kecil, seperti mengompol, pura-pura
sakit atau menjadi nakal. Perilaku ini semua bertujuan untuk menarik perhatian.
·
Iri hati yang tidak masuk akal
Anak-anak
sering iri hati mengenai kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain. Iri
hati ini diungkapkan dalam bermacam-macam cara, yang paling utama adalah
mengeluh tentang barangnya sendiri, dengan mengungkapkan keinginan untuk
memiliki barang seperti orang lain atau dengan mengambil benda-benda yang
menimbulkan iri hati.
·
Rasa ingin tahu yang besar
Anak
mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya, juga mengenai
tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain. Reaksi pertama adalah dalam bentuk
penjelajahan sensomotorik kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan
hukuman, ia bereaksi dengan bertanya.
·
Gembira
Anak-anak
merasa gembira karena sehat, situasi yang tidak layak, bunyi yang tiba-tiba
atau yang tidak diharapkan, bencana yang ringan, membohongi orang lain dan
berhasil melakukan tugas yang dianggap sulit. Anak mengungkapkan kegembiraannya
dengan tersenyum dan tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat, atau memeluk
benda atau orang yang membuatnya bahagia.
·
Sedih
Anak-anak
merasa sedih karena kehilangan segala sesuatu yang dicintai atau yang dianggap
penting bagi dirinya, apakah ini orang, binatang atau benda mati seperti
mainan. Secara khas anak mengungkapkan kesedihannya dengan menangis dan dengan
kehilangan minat terhadap kegiatan normalnya, termasuk makan.
·
Dan kasih sayang
Anak-anak
belajar mencintai orang, binatang atau benda yang menyenangkannya. Ia
mengungkap kasih sayang secara lisan bila sudah besar tetapi ketika masih kecil
anak menyatakannya secara fisik dengan memeluk,menepuk, dan mencium objek kasih
sayangnya.
Emosi-emosi tersebut kebanyakan
disebabkan oleh masalah psikologi daripada fisiologis anak. Contohnya orang tua
membatasi apa-apa saja yang boleh dilakukan oleh sang anak. Hal itu
bertentangan dengan fakta bahwa sang anak merasa mampu untuk melakukan banyak
hal dan berujung pada pemberontakan kepada orang tua [5].
Begitupula dengan emosi-emosi
yang lainnya yang bisa juga menjadi tidak terkontrol akibat paksaan/larangan
yang berlebihan.
C.
Perkembangan moral pada anak awal
masa anak – anak
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan
aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
interaksinya dengan orang lain ( Santrock, 1995 ). Anak – anak ketika dilahirkan tidak
memiliki moral ( immoral ). Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang
siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan
orang lain ( dengan orang tua, saudara, teman sebaya atau guru), anak belajar
memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah
laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.[6]
Perkembangan moral pada awal masa
anak –
anak masih dalam tingkat yang rendah. Hal ini disebakan karena perkembangan
intelektual anak – anak belum mencapai titik dimana ia dapat
mempelajari atau menerapkan prinsip – prinsip abstrak tentang benar dan salah. Anak hanya tahu
bertindak tanpa mengetahui alasannya. Ia juga tidak mempunyai dorongan untuk
mengikuti peraturan - peraturan karena tidak mengetahui manfaatnya.
Apabila seorang anak dilarang
untuk melakukan hal yang buruk, maka dengan cepat ia akan melupakan hal
tersebut. Hal itu juga disebabkan pikiran anak yang menganggap suatu kelakuan
salah jika orang yang melakukannya dihukum. Oleh karena itu, awal masa anak –anak dengan apa yang dituturkan
oleh Piaget “moralitas
melalui paksaan” Dalam tahap perkembangan moral ini anak – anak secara otomatis mengikuti
peraturan –
peraturan tanpa berfikiir atau menilai, dan ia menganggap orang – orang dewasa yang berkuasa
sebagai maha kuasa. [7]
D.
Perkembangan bahasa pada anak
awal masa anak – anak
Selama tahun pertama dan tahun kedua sesudah
lahir, anak akan mempelajari kata – kata yang cukup untuk dipergunakan sebagai
bentuk komunikasi. Mereka mengunakan empat bentuk komunikasi prabicara (
prespeech )[8], yakni :
·
Tangisan
Menangis
adalah salah satu cara pertama yang dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan
dunia luar.
·
Olehan atau celotehan
Mengeluarkan
bunyi sederhana karena senang, menguap, bersin, mengeluh, batuk, bunyi,
mengeram –
mengeram, dan menangis yang bunyinya seperti rengekan. Pada mekanisme otot
syaraf, Bunyi bayi – bayi yang melengking berubah menjadi
celotehan.
·
Isyarat, yakni gerakan anggota badan yang berfungsi sebagai pengganti atau
pelengkap bicara, misalnya apabila bayi mengeluarkan makan dari mulut artinya
ia kenyang atau tidak lapar.
·
Ekspresi emosional, ungkapan emosi melalui
perubahan tubuh dan roman wajah. Emosi yang senang disertai dengan suara
seperti dalam bentuk ocehan, bunyi ketawa kecil, dan tertawa. Sedangkan emosi
yang tidak senang disertai tangisan dan rengekkan.
E.
Perkembangan Fisik Anak
Bayi menjadi anak-anak, tubuh
mereka berubah. Makin lama anak akan semakin membutuhkan waktu tidur yang semakin
berkurang dan pasti setiap hari menolak untuk tidur siang.
Pertumbuhan dimasa kanak-kanak
awal tergolong pertumbuhan yang lambat, sedangkan setelah mereka masuk ke TK
pertumbuhan mereka secara cepat bertambah.
Tiap tahun anak mengalami
pertumbuhan tinggi 2,5-3,5 inchi tiap tahunnya dan pertumbuhan beratnya antara
4-5 pon di tiap tahunnya. Perbedaan tinggi dan berat pada anak laki-laki dan
perempuan pada umur yang sama adalah laki-laki kurang lebih 1 pon lebih berat
dari perempuan dan untuk tingginya lebih tinggi laki-laki 0.5 inchi. Hal-hal
yang mempengaruhi perkembangan pertumbuhan pada anak usia ini adalah
nutrisi,penyakit,gender, dan lain-lain. Berikut adalah tabel perkembangan
tinggi dan berat pada anak laki-laki dan perempuan usia 2-6 tahun di US.[9]
Umur
|
Tinggi
|
Inchi
|
Berat
|
Pon(0.5kg)
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|
2
|
34
|
33,5
|
27
|
26,5
|
3
|
37,5
|
37
|
32
|
31
|
4
|
40
|
39,5
|
36
|
35
|
5
|
43
|
42,5
|
40
|
49
|
6
|
45,5
|
45
|
45
|
44
|
F.
Perkembangan Motorik
Perkembangan Motorik dibagi
menjadi 2
Ø Gross Motor Skills ( Perkembangan
Motorik yang menggunakan otot)[10]
Perkembangan:
Pada Usia 3 Tahun:
-
Dapat memanjat dengan baik
-
Berjalan naik dan turun tangga
-
Berlari dengan baik
-
Dapat mengayuh sepeda roda 3 dengan mudah
Pada usia 4 tahun:
-
Dapat melompat dan berdiri dengan satu kaki
sampai 5 detik
-
Menendang bola
-
Melempar bola
-
Menangkap bola
-
Bergerak maju mundur dengan refleks
Pada usia 5 tahun:
-
Berdiri dengan satu kaki sampai 10 detik
-
Melompat dengan baik
-
Dapat melompat tali
Ø Fine Motor Skill ( Perkembangan
motorik dalam pemakaian benda disekitar)[11]
Pada
usia 3 tahun:
-
Dapat membuat garis dengan pensil atau Crayon
-
Membalikkan 1 halaman buku
-
Membuat Tower dengan tinggi sampai 6 blocks
-
Memutar gagang pintu
Pada usia 4 tahun:
- Mengopi bentuk kotak
- Mengopi bentuk kotak
-
Menggambar orang dengan 2-4 bagian tubuh
-
Menggunakan gunting
-
Menggambar bulat dan kotak
-
Menulis Huruf Kapital
Pada usia 5 tahun:
-
Meniru segitiga dan bentuk geometri lainnya
-
Menggambar orang dengan tubuh
-
Menulis huruf
-
Memakai dan melepas baju tanpa bantuan
-
Menggunakan peralatan makan
G.
Perkembangan Sosial
Pada perkembangan ini anak anak
akan mengerti siapa diri mereka dan dapat menggambarkan keadaan mengenai orang
lain dengan jujur dan sesuai dengan apa adanya. Dan mereka sudah mempunyai
percaya diri yang tinggi dalam sikap dan kemampuan mereka. Semuanya itu
disebabkan tidak terlepas dari orang tua dan lingkungan mereka, hal itu
disebabkan karena yang akan pertama kali dilihat dan dipelajari oleh sang anak
adalah sikap dari orang tua mereka sendiri. Berikut ini adalah perkembangan emosi
dalam sosial kehidupan anak-anak usia ini.
-
Usia 3 tahun
o
Akan meniru orang tua dan teman bermain
o
Secara spontan mengungkapkan mengenai teman
dan keluarga mereka
o
Cepat terpisah dengan anggota keluarga dalam
bepergian
o
Dapat menunggu giliran dalam permainan
-
Usia 4 tahun
o
Dapat terlibat dengan baik dalam permainan
o
Mempunyai masalah dalam memisahkan antara hal
nyata dan fiksi
o
Tertarik dengan pengalaman baru
o
Dapat berinteraksi dengan baik dengan anak
yang lain
o
Khawatir dengan hantu, monster dan hal
menakutkan lainnya
-
Usia 5 tahun
o
Ingin menjadi teman semua orang dan
membahagiakan mereka
o
Mulai menyetujui aturan yang ada akan tetapi tetap menawarnya
o
Dengan baik mulai memisahkan antara hal yang
nyata dan fiksi
o
Menyadari perbedaan fisik antara laki-laki
dan perempuan
o
Mulai muncul rasa tanggung jawab
Penutup
1.
Kesimpulan
Perkembangan kognitif adalah perkembangan
kemampuan anak dalam berpikir secara lebih kompleks serta kemampuan melakukan
penalaran dan pemecahan masalah. Salah satu psikolog yang berasal
dari Swiss, Jean Piaget menemukan beberapa konsep dan prinsip tentang sifat – sifat perkembangan kognitif anak
diantaranya:
·
Anak adalah pembelajar yang aktif
·
Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari
dalam pengalamannya
·
Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan
melalui proses asimilasi dan
·
Interaksi anak dengan lingkungan fisik dan
sosia
·
Proses ekuilibrium yang mendorong kemajuan ke
arah kemampuan
Perkembangan emosi anak pada masa kanak-kanak
sangatlah kuat. Karena kekuatannya ini, anak menjadi tidak bisa mengontrol
emosi yang keluar dari dalam diri mereka.
Emosi –emosi yang sering timbul pada
masa anak-anak ini adalah
·
Amarah yang berlebihan
·
Rasa takut yang hebat
·
Cemburu
·
Dan kasih sayang
·
Sedih
·
Gembira
·
Rasa ingin tahu yang besar
·
Iri hati yang tidak masuk
·
Amarah yang berlebihan
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan
aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
interaksinya dengan orang lain ( Santrock, 1995 ). Perkembangan bahasa pada anak
awal masa anak – anak
empat bentuk komunikasi prabicara
( prespeech ), yakni :
·
Tangisan
·
Olehan atau celotehan
·
Isyarat
·
Ekspresi emosional,
Perkembangan Fisik Anak .Bayi menjadi anak-anak, tubuh
mereka berubah. Makin lama anak akan semakin membutuhkan waktu tidur yang
semakin berkurang dan pasti setiap hari menolak untuk tidur siang. . Hal-hal
yang mempengaruhi perkembangan pertumbuhan pada anak usia ini adalah
nutrisi,penyakit,gender, dan lain-lain
[3]
Mengasah Kecerdasan Pada Anak karya Ratna Wulan Penerbit Pustaka Pelajar,
Jakarta halaman 48-51
[4]
Child Development Karya Charlotte J. Patterson Halaman 310
[5]
Psikologi perkembangan, Elizabeth B. Hurlock, edisi kelima,Jakarta : Erlangga,
hal 115-116
[6]
Psikologi perkembangan peserta didik. Dra. Desmita, M.Si. hal 258
[7]
Psikologi perkembangan, Elizabeth B. Hurlock, edisi kelima,Jakarta : Erlangga,
hal 123
[8]
Op. Cit, Elizabeth hurlock, H. 176 - 183
[9]
Children Development Karya Charlotte J.Patterson Halaman 253
[10]
Children Development Karya Charlotte J.Patterson Halaman 262
[11]
Children Development Karya Charlotte J.Patterson Halaman 263
Makalah teman Kelas Pendidikan Matematika 2012
Makalah teman Kelas Pendidikan Matematika 2012
0 komentar:
Posting Komentar