Bagaimana caranya mengadakan aksi, agar pesan dari aksi dapat tersampaikan dan aksi berlangsung tertib ?
Bentuk penyampaian
aspirasi kepada pemerintah serta penyampaian pesan kepada masyarakat di dalam negara demokrasi seperti di Indonesia dengan melakukan aksi massa atau demostrasi secara damai. Aksi sebagai bentuk peran publik dalam penegakan sebagai guardian of value dari
pemerintah serta masyarakat. Mengapa cara yang dipilih adalah aksi? karena
aksi berdampak pada dua sisi, yakni sisi ketersampaian pesan kepada pihak yang
diinginkan serta penyadaran masyarakat atas sebuah isu. Sehingga aksi masih
menjadi cara yang relevan untuk dilakukan.
Penggunaan kata aksi lebih akrab
dan lembut ketimbang demonstrasi yang
terkadang dinilai negatif oleh berbagai pihak, sedangkan damai adalah untuk
mencirikan bahwa lembaga dakwah mempunyai etika ketika beraksi, dimana ia tidak
mengganggu hak dari masyarakat lainnya. Citra lembaga dakwah kampus yang selalu
damai dan tertib dalam melakukan aksi adalah keunggulan tersendiri bagi kita,
ini membuat pesan yang disampaikan dalam aksi dapat sampai dengan jelas kepada
pihak yang diinginkan.
Pada bagian ini saya akan
menyampaikan cara-cara sederhana yang dapat ditempuh untuk mengadakan aksi massa damai yang bisa
dilakukan oleh lembaga dakwah kampus. Isu demonstrasi umumnya terkait sosial masyarakat, dan isu keagamaan. Dua isu ini bisa
berkembang menjadi berbagai isu turunan lainnya. Saya akan membagi pembahasan
dalam 3 tahap, yakni pra-aksi, saat aksi, dan pasca aksi untuk memudahkan
pemahaman Anda semua.
Persiapan sebelum aksi adalah
bagian yang tidak bisa ditentukan lama waktunya, karena jarak isu dengan aksi
yang akan dilakukan bisa panjang, dan terkadang hanya berselang 1-2 hari saja.
oleh karena itu, saya hanya akan membahas apa saja yang perlu dipersiapkan
sebelum aksi agar aksi dapat berjalan dengan baik.
(1) mempersiapkan dan mematangkan isu
Kita
sebagai mahasiswa perlu memiliki kekuatan dalam pemikiran, termasuk dalam isu
yang akan dibuat, kaji sebuah isu dengan mendalam serta didukung data yang
akurat agar pesan dan tuntutan yang disampaikan berbobot dan jelas, buat
semacam focus group discussion dengan
beberapa mahasiswa untuk menentukan dan memantapkan isu.
(2) membuat press release
Yang
berisikan pesan dan tuntutan dari isu yang telah dibahas, sebisa mungkin pesan
yang akan disampaikan terfokus dan jangan melebar jauh, sebutlah aksi damai
menentang kemiskinan, jangan ditambahkan dengan dukung pergerakan palestina.
Ini membuat pesan yang disampaikan menjadi blur
sehingga masyarakat tidak bisa meneriman pesan aksi secara jelas.
(3) mengumpulkan massa
Karena aksi
butuh massa, dan salah satu parameter keberhasilan aksi adalah semakin
banyaknya massa yang hadir dalam aksi, semakin banyak massa yang hadir akan
menjadi force power tambahan bagi
kita untuk menunjukkan bahwa banyak orang yang telah memahami isu yang dibawa
dan turut berperan dalam menyuarakan isu tersebut, cara mengumpulkan massa
sangat banyak, akan tetapi sebagai inisiator aksi Anda perlu untuk memahamkan
peserta aksi terkait aksi yang akan dilakukan agar aksi memiliki “jiwa” dan
peserta aksi tidak sekedar “tong kosong nyaring bunyinya”.
(4) menghubungi media
agar pesan
yang disampaikan dapat tersampaikan kepada banyak orang, maka kita perlu
mengundang media agar dapat melakukan peliputan aksi yang dilakukan. undang
media cetak, audio, dan visual agar aksi ini dapat perhatian dari masyarakat
luas. Media biasanya membutuhkan press release untuk kebutuhan pelaporan
berita.
(5) mempersiapkan perangkat aksi
Perangkat
aksi yang dibutuhkan antara lain ; spanduk atau baligo berisi pesan aksi,
bendera lembaga yang mengusung aksi, press release untuk masyarakat luas,perangkat
dokumentasi, poster untuk dibawa oleh
peserta aksi, media publikasi tambahan untuk dibagikan ke masyarakat seperti
leaflet atau pamflet, pengeras suara seperti TOA dan mobil sound system, dan
identitas peserta aksi untuk memastikan aksi tidak disusupi, identitas ini
seperti pengikat kepala atau jaket. Selain itu sebagai dinaminasi bisa juga
disiapkan yel-yel atau lagu selama aksi yang berisikan pesan perjuangan
mahasiswa dan pesan dari isu aksi yang dijalankan. Aksi teatrikal untuk
menambah menariknya aksi bisa juga dilakukan.
(6) Skenario dan pembagian peran
Menentukan
arah dan rute aksi serta apa saja yang akan dilakukan. apakah ini hanya aksi
penyampaian pesan atau hingga mengadakan audiensi kepada pihak yang ditujukan
dan menghasilkan sebuah keputusan bersama. Pembagian peran diantara inisiator
perlu juga dilakukan, siapa yang akan sebagai komandan lapangan, humas, P3K, dinamisator,
orator, dan pengdokumentasi. Adanya pembagian peran ini diharapkan dapat
membuat aksi terarah dan tertib.
(7) Menghubungi pihak kepolisian untuk perizinan
Setelah
semua perencanaan aksi telah tuntas, maka Anda perlu melaporkan aksi yang akan
dilakukan ke pihak kepolisian agar aksi mendapatkan perizinan, dan pihak
kepolisian dapat membantu mengamankan peserta aksi dengan baik.
Saat Aksi
Saat aksi adalah fase yang bisa
dikatakan fase pembuktian dan perjuangan, karena segala sesuatu dapat berubah
ketika sudah di lapangan, oleh karena itu peran komandan lapangan sebagai dirigen aksi sangat dibutuhkan agar
segala sesuatu berjalan dengan baik. Banyak hal yang tidak terduga, seperti
jadwal aksi yang tidak tepat waktu, massa yang tidak sesuai target, logistik
aksi yang telat tiba, dan lainnya. Pesan dari kakak tingkat saya ketika saya
pertama kali menjadi peserta aksi adalah “apapun yang terjadi nanti, the show must goes on”. Ya. Aksi harus terus
berlanjut dengan segala keterbatasan yang ada. Apa saja yang bisa dilakukan
saat aksi antara lain :
(1)
Membagikan pesan yang telah dibuat, seperti pamflet
dan leaflet, tempatkan orang khusus untuk terus membagikan pesan ini kepada
masyarakat yang ditemui di jalan
(2)
Berorasi dalam perjalanan dan di tempat tujuan akhir,
orasi adalah bagian dari penyampaian pesan aksi kepada masyarakat luas. selain
itu orasi yang dilakukan saat perjalanan bisa sebagai dinamisator massa aksi
agar terus bersemangat
(3)
Yel-yel dan menyanyikan lagu. Ini berguna untuk
penyemangat massa aksi dan menarik simpati dari masyarakat luas. melakukan aksi
teatrikal juga bisa dilakukan untuk dinamisasi dan media interaktif penyampai
pesan aksi
(4)
Audiensi ke pihak yang dituju, apakah itu pemerintah
atau pihak lainnya. Biasanya perwakilan dari peserta aksi yang tentunya
pemimpin dari aksi tersebut melakukan dialog kepada pihak yang dituju untuk
menyampaikan tuntutannya dan jika diskusi dan negoisasi berjalan lancar, bisa
hingga mencapai sebuah keputusan bersama
(5)
Pembacaan press release. Hal ini biasanya dilakukan
pada akhir aksi dan diharapkan dapat diliput media agar pesan yang kita bawa
dapat tersampaikan kepada khalayak luas.
Pasca Aksi
Langkah terakhir dari aksi adalah pemulangan peserta, biasanya aksi
tidak bubar di tempat dibacakannya press release untuk menimbulkan kesan “bubar
setelah aksi”, biasanya peserta berjalan kembali ke tempat lain, baru
membubarkan diri di tempat tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
aksi yang mengusung nama dakwah kampus, antara lain : peserta berjalan dengan
tertib, tidak ada sampah berserakan saat aksi berlangsung, kata-kata yang
digunakan adalah kata-kata yang baik dan sopan, serta tidak merusak fasilitas
umum dan menganggu hak masyarakat.
Setelah aksi selesai, sebisa mungkin diadakan evaluasi aksi terkait
ketersampaian pesan dan evaluasi teknis untuk menentukan langkah selanjutnya
terkait perjuangan isu atau pesan yang disampaikan.
0 komentar:
Posting Komentar