Pers secara sederhana dapat disebut penyiaran atau
publikasi secara tercetak. Jurnalistik merupakan pekerjaan mengumpulkan,
menulis, menyunting, dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar,
majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi (Tahrun, 2016).
Selanjutnya, penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran. Dengan demikian, ketiga istilah ini dalam pengertian yang sama.
Dalam artian, kegiatan mencari, mengolah, dan menyajikan informasi untuk publik
melalui media massa seperti surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain.
Ruang lingkup pers, penyiaran, dan jurnalistik
merupakan batasan lahan jurnalistik. Ruang lingkup ini mencakup semua bidang
kerja jurnalistik, mulai dari sumber karya jurnalistik, berita sampai pada
penjelasan masalah hangat (Abdullah, 1992). Ruang lingkup jurnalistik ini sama
dengan ruang lingkup pers (Tahrun, 2016). Jadi, ruang lingkup ini berlaku baik
untuk jurnalistik pers maupun jurnalistik media penyiaran seperti radio dan
televisi.
Dalam garis besar jurnalistik, Palapah dan
Syamsudin dalam Diktat “Dasar-Dasar Jurnalistik” membagi ruang lingkup
jurnalistik ke dalam dua bagian, yaitu news
dan views.
1. News
News berasal
dari Bahasa Inggris berarti berita. News
secara harfiah mengandung kata new yang
berarti baru. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru
yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui
media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet
(Sumadiria, 2005).
News dapat
dibagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu :
a.
Stainght news
Straight news atau
disebut juga dengan hard news merupakan
berita langsung. Yang dimaksud dengan berita langsung adalah suatu berita yang
disajikan secara singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja
(unsur 5W + 1H) pada dua paragraf awal peristiwa yang sedang diberitakan.
Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline)
karena informasi yang disajikan mudah basi jika terlambat disampaikan kepada publik.
Penulisan Straight News umumnya menggunakan
pola seperti piramida terbalik.
Straight news
terdiri dari:
1)
Matter of fact news
Matter of fact news merupakan berita yang hanya mengemukakan fakta
utama yang terdapat suatu peristiwa. Berita langsung jenis ini umumnya ditulis
sepanjang dua atau tiga alinea.
2)
Interpretative report
Interpretative report merupakan pengungkapan peristiwa disertai usaha
memberikan arti pada peristiwa tersebut, menyajikan interpretasi (Jakob Oetama
dalam Kurniawati, 2015). Berita interpretatif memfokuskan pada sebuah isu,
masalah, atau peristiwa-peristiwa yang bersifat kontroversial tapi laporan yang
dibuat masih tetap fokus pada fakta yang ada dan bukan opini. Teknik penulisan
berita jenis ini menuntut wartawan atau penulis untuk dapat melakukan analisis
dan menjelaskan persoalan yang terjadi dengan jelas. Untuk mendukung data-data
yang dibutuhkan pada penulisan berita jenis ini, penjelasan peristiwa publik
oleh wartawan pada umumnya dilakukan melalui penggalian informasi secara
langsung dari para narasumber terpercaya.
Laporan
interpretatif umumnya digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan “mengapa”,
misalnya mengapa kenaikan BBM diprotes rakyat? Mengapa terjadi aksi 212?
Mengapa aksi terorisme masih marak terjadi?.
3)
Reportage
Reportage
atau reportase menurut kaidah jurnalistik merupakan teknik pemberitaan dan
pelaporan yang dilakukan oleh seorang wartawan terhadap suatu peristiwa,
pernyataan, keterangan, pendapat atau ide melalui teknik liputan langsung ke
tempat kejadian, wawancara atau studi literasi.
b.
Feature news
Feature News merupakan
salah satu produk jurnalistik namun tidak selalu harus mengikuti rumus klasik
5W + 1 H dan bisa dibedakan dengan straight
news, artikel (opini), kolom, dan analisis berita. Sumadiria (2005) menjelaskan bahwa feature news adalah artikel yang
kreatif, kadang-kadang subjektif, yang dirancang terutama untuk menghibur dan
memberitahu pembaca tentang peristiwa, situasi, atau aspek kehidupan. Feature umumnya merupakan pengembangan dan
pendalaman (News analisys) dari
sebuah Straight News atau isu yang
masih menjadi perhatian publik.
Secara
lebih lanjut, Asep Syamsul M. Romli (2001) menjelaskan terdapat beberapa ciri
khas tulisan feature, yaitu:
1)
Mengandung
segi human interest
Ulasan
pada feature news memberikan
penekanan pada aspek-aspek fakta yang dianggap mampu menggugah emosi pembaca —menghibur,
memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, yang dapat tulisan feature news
ialah ulasan yang mengandung segi human
interest atau human touch—menyentuh
rasa manusiawi. Karenanya, feature news dapat disebut juga dengan soft news (berita ringan). Penyajian
berita ini berbeda dengan konten hard
news (berita keras) yang menekankan pemahaman lebih bersifat pemikiran.
2)
Mengandung
unsur sastra
Feature news berisi
tentang fakta namun ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Oleh sebab itu,
tulisan feature mirip dengan narasi yang ada pada karya sastra cerpen atau
novel—bacaan ringan dan menyenangkan—namun tetap informatif dan faktual. Hal
ini karena pada prinsipnya, seorang penulis feature dituntut menjadi seperti
seorang yang sedang bercerita.
Feature News
terdiri dari:
1) Human
interest features
2) Historical
features
3) Biographical
and persomality features
4) Travel
features
5) Scientifict
features
c.
Views
Views
atau pandangan merupakan suatu pendapat atau opini mengenai suatu masalah atau
peristiwa. Pandangan tersebut biasanya disampaikan oleh pakar atau orang yang menguasai
perihal masalah tersebut. Orang yang memberikan pendapat tersebut merupakan
orang yang dianggap handal dan dipercaya untuk dapat membahas masalah atau
peristiwa yang akan menjadi berita. Views
umumnya berbentuk tajuk rencana, artikel, opini, kolom, surat pembaca,
esai, dan lain-lain.
Views
dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1) Editorial
Editorial
atau tajuk rencana merupakan opini atau tanggapan suatu media terhadap suatu
peristiwa. Tajuk rencana secara sederhana dapat disebut sebagai sikap resmi
media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau
kontroversial yang berkembang di masyarakat. Tanggapan tersebut bisa berupa
dukungan, pujian, kritikan, ataupun cemoohan.
Menurut
Kosasih (2012) ciri-ciri editorial sebagai berikut.
a)
Bertujuan
untuk menjelaskan suatu berita, menafsirkan berita, meramalkan masa depan, dan
menegaskan penilaian koral.
b)
Tajuk
rencana ditulis singkat, bahkan lebih sigkat bila dibandingkan dengan artikel.
2) Special
article
Special article merupakan
salah satu tulisan lepas berisi opini seseorang yang terdapat pada majalah atau
surat kabar, yang mengupas isu-isu aktual dan atau kontroversial dengan tujuan
untuk memberitahukan, memengaruhi, menyakinkan atau menghibur khalayak pembaca.
3) Column
Column atau
kolom merupakan opini yang dimaksudkan mengurai permasalahan menjadikan lebih
terarah. Kolom lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap
suatu kondisi atau permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Kolom
ditulis secara inferensial dengan penggunaan bahasa yang lebih lentur, mudah
dipahami, serta terkesan santai.
4) Feature
article
Feature article merupakan
opini mengenai suatu isu, keadaan atau kejadian, yang dikemukakan penekanan
pada segi-segi rasa manusiawi sehingga dapat memiliki unsur nilai hiburan. Feature article memiliki kemiripan
dengan feature news dalam hal sama-sama
membangun cerita yang menarik sisi manusiawi.
Sumber:
Supadiyanto, 2019. Pengantar Jurnalisme Konvergentif. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
0 komentar:
Posting Komentar