Sabtu, 06 April 2019

Ruang Lingkup Pers, Penyiaran, dan Jurnalistik


Pers secara sederhana dapat disebut penyiaran atau publikasi secara tercetak. Jurnalistik merupakan pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi (Tahrun, 2016). Selanjutnya, penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran. Dengan demikian, ketiga istilah ini dalam pengertian yang sama. Dalam artian, kegiatan mencari, mengolah, dan menyajikan informasi untuk publik melalui media massa seperti surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain.
Ruang lingkup pers, penyiaran, dan jurnalistik merupakan batasan lahan jurnalistik. Ruang lingkup ini mencakup semua bidang kerja jurnalistik, mulai dari sumber karya jurnalistik, berita sampai pada penjelasan masalah hangat (Abdullah, 1992). Ruang lingkup jurnalistik ini sama dengan ruang lingkup pers (Tahrun, 2016). Jadi, ruang lingkup ini berlaku baik untuk jurnalistik pers maupun jurnalistik media penyiaran seperti radio dan televisi.
Dalam garis besar jurnalistik, Palapah dan Syamsudin dalam Diktat “Dasar-Dasar Jurnalistik” membagi ruang lingkup jurnalistik ke dalam dua bagian, yaitu news dan views.

1.      News
News berasal dari Bahasa Inggris berarti berita. News secara harfiah mengandung kata new yang berarti baru. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet (Sumadiria, 2005).
News dapat dibagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu :
a.       Stainght news
Straight news atau disebut juga dengan hard news merupakan berita langsung. Yang dimaksud dengan berita langsung adalah suatu berita yang disajikan secara singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja (unsur 5W + 1H) pada dua paragraf awal peristiwa yang sedang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasi yang disajikan mudah basi jika terlambat disampaikan kepada publik. Penulisan Straight News umumnya menggunakan pola seperti piramida terbalik.
Straight news terdiri dari:
1)      Matter of fact news
Matter of fact news merupakan berita yang hanya mengemukakan fakta utama yang terdapat suatu peristiwa. Berita langsung jenis ini umumnya ditulis sepanjang dua atau tiga alinea.
2)      Interpretative report
Interpretative report merupakan pengungkapan peristiwa disertai usaha memberikan arti pada peristiwa tersebut, menyajikan interpretasi (Jakob Oetama dalam Kurniawati, 2015). Berita interpretatif memfokuskan pada sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa yang bersifat kontroversial tapi laporan yang dibuat masih tetap fokus pada fakta yang ada dan bukan opini. Teknik penulisan berita jenis ini menuntut wartawan atau penulis untuk dapat melakukan analisis dan menjelaskan persoalan yang terjadi dengan jelas. Untuk mendukung data-data yang dibutuhkan pada penulisan berita jenis ini, penjelasan peristiwa publik oleh wartawan pada umumnya dilakukan melalui penggalian informasi secara langsung dari para narasumber terpercaya.
Laporan interpretatif umumnya digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan “mengapa”, misalnya mengapa kenaikan BBM diprotes rakyat? Mengapa terjadi aksi 212? Mengapa aksi terorisme masih marak terjadi?.
3)      Reportage
Reportage atau reportase menurut kaidah jurnalistik merupakan teknik pemberitaan dan pelaporan yang dilakukan oleh seorang wartawan terhadap suatu peristiwa, pernyataan, keterangan, pendapat atau ide melalui teknik liputan langsung ke tempat kejadian, wawancara atau studi literasi.
b.      Feature news
Feature News merupakan salah satu produk jurnalistik namun tidak selalu harus mengikuti rumus klasik 5W + 1 H dan bisa dibedakan dengan straight news, artikel (opini), kolom, dan analisis berita.  Sumadiria (2005) menjelaskan bahwa feature news adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang dirancang terutama untuk menghibur dan memberitahu pembaca tentang peristiwa, situasi, atau aspek kehidupan. Feature umumnya merupakan pengembangan dan pendalaman (News analisys) dari sebuah Straight News atau isu yang masih menjadi perhatian publik.
Secara lebih lanjut, Asep Syamsul M. Romli (2001) menjelaskan terdapat beberapa ciri khas tulisan feature, yaitu:
1)      Mengandung segi human interest
Ulasan pada feature news memberikan penekanan pada aspek-aspek fakta yang dianggap mampu menggugah emosi pembaca —menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, yang dapat tulisan  feature news ialah ulasan yang mengandung segi human interest atau human touch—menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature news dapat disebut juga dengan soft news (berita ringan). Penyajian berita ini berbeda dengan konten hard news (berita keras) yang menekankan pemahaman lebih bersifat pemikiran.
2)      Mengandung unsur sastra
Feature news berisi tentang fakta namun ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Oleh sebab itu, tulisan feature mirip dengan narasi yang ada pada karya sastra cerpen atau novel—bacaan ringan dan menyenangkan—namun tetap informatif dan faktual. Hal ini karena pada prinsipnya, seorang penulis feature dituntut menjadi seperti seorang yang sedang bercerita.
Feature News terdiri dari:
1)      Human interest features
2)      Historical features
3)      Biographical and persomality features
4)      Travel features
5)      Scientifict features
c.       Views
Views atau pandangan merupakan suatu pendapat atau opini mengenai suatu masalah atau peristiwa. Pandangan tersebut biasanya disampaikan oleh pakar atau orang yang menguasai perihal masalah tersebut. Orang yang memberikan pendapat tersebut merupakan orang yang dianggap handal dan dipercaya untuk dapat membahas masalah atau peristiwa yang akan menjadi berita. Views umumnya berbentuk tajuk rencana, artikel, opini, kolom, surat pembaca, esai, dan lain-lain.
Views dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1)    Editorial
Editorial atau tajuk rencana merupakan opini atau tanggapan suatu media terhadap suatu peristiwa. Tajuk rencana secara sederhana dapat disebut sebagai sikap resmi media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Tanggapan tersebut bisa berupa dukungan, pujian, kritikan, ataupun cemoohan.
Menurut Kosasih (2012) ciri-ciri editorial sebagai berikut.
a)      Bertujuan untuk menjelaskan suatu berita, menafsirkan berita, meramalkan masa depan, dan menegaskan penilaian koral.
b)      Tajuk rencana ditulis singkat, bahkan lebih sigkat bila dibandingkan dengan artikel.
2)    Special article
Special article merupakan salah satu tulisan lepas berisi opini seseorang yang terdapat pada majalah atau surat kabar, yang mengupas isu-isu aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahukan, memengaruhi, menyakinkan atau menghibur khalayak pembaca.
3)    Column
Column atau kolom merupakan opini yang dimaksudkan mengurai permasalahan menjadikan lebih terarah. Kolom lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu kondisi atau permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Kolom ditulis secara inferensial dengan penggunaan bahasa yang lebih lentur, mudah dipahami, serta terkesan santai.
4)    Feature article
Feature article merupakan opini mengenai suatu isu, keadaan atau kejadian, yang dikemukakan penekanan pada segi-segi rasa manusiawi sehingga dapat memiliki unsur nilai hiburan. Feature article memiliki kemiripan dengan feature news dalam hal sama-sama membangun cerita yang menarik sisi manusiawi.


Sumber:
Supadiyanto, 2019. Pengantar Jurnalisme Konvergentif. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

0 komentar:

Posting Komentar